Minggu, 30 Juni 2013

KLIMATOLOGI


SEKILAS MENGENAI KLIMATOLOGI PERTANIAN

Tinggalkan Komentar
09/30/2012 oleh febrinafebrina
Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim . Iklim merupakan bagian penting dari suatu komponen ekosistem dialam sehingga kehidupan manusia hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dan segala prosesnya. Iklim dinyatakan dengan rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama. Anasir iklim meliputi intensitas cahaya matahari, suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, kelembaban udara dan curah hujan. Anasir cuaca ini saling berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi. 
Cahaya matahari yang datang kebumi dengan radiasi, akan mempengaruhi suhu bumi. Peningkatan dan penurunan suhu akan mempengaruhi kelembaban udara dan akan berpengaruh pada tekanan udara. Perbedan tekanan udara akan menghasilkan angin. Radiasi matahari juga akan menyebabkan penguapan di permukaan bumi. Air, danau, tanaman (transiprasi), tanah (evaporasi) akan menguap. Adanya perbedaan tekanan udara akan membawa uap air ke atas, yang nanti akan mengalami kondensasi dan membentuk awan. Awan yang berisi uap air dalam kondisi jenuh air akan menghasilkan hujan yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup dibumi. Kejadian ini akan berlangsung secara terus menerus dan membentuk siklus hidrologi.
Indonesia merupakan negara tropis yang terletak disekitar garis khatulistiwa dan mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan dan musim kemarau berpengaruh pada ketersediaan air. Ketersediaan air yang tidak hanya dibutuhkan oleh manusia dan hewan, tetapi juga untuk pertumbuhan tanaman.
Pertanian dipengaruhi oleh iklim. Air, udara dan suhu merupakan faktor yang tidak lepas dari pertanian. Dalam suatu pengelolaan lahan ataupun analisa kesesuaian lahan, iklim menjadi salah satu parameter yang digunakan untuk penentuan komoditas yang akan ditanam. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah anasir iklim yang penting. Tanah sebagai media tumbuh tanaman tidak dapat menyimpan seluruh air yang jatuh di atasnya. Sebagian air yang mengalami infiltrasi ke dalam tanah akan mengalami perkolasi dan run off, yang nantinya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Ketersidaan air ditanah sangat dipengaruhi oleh presipitasi hujan. Musim tanam, panen dan pemilihan komoditas yang akan ditanam oleh petani biasanya disesesuaikan dengan keadaan cuaca dan iklim didaerah tersebut. Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil setinggi-tingginya. Syarat-syarat itu dapat dipenuhi dengan (a) menyesuaikan diri terhadap keadaan cuaca dan iklim yang ada (adaptasi), (b) mengatur lingkungan sehingga diketahui unsur-unsur cuaca dan iklim yang sangat dibutuhkan (modifikasi) (c) melakukan suatu cara atau teknik untuk menggantikan hal yang tidak tersedia menjadi tersedia (subtitusi) dan (d) peramalan, sehingga dapat dihindarkan dari keadaan cuaca yang membahayakan tanaman. Setiap anasir iklim ini akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan tentu saja akan mempengaruhi produksi hasil di lahan pertanian. Sangatlah baik jika setiap unsur iklim dan cuaca saling mendukung dan tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Intensitas cahaya matahari akan berpengaruh pada fotosintesis yang dilakukan tanaman, tanaman yang memperoleh sinar matahari dalam jumlah yang cukup akan melakukan fotosintesis secara maksimal dan menghasilkan fotosintat dalam jumlah yang banyak.
Cuaca dan iklim juga sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Perbedaan budaya, pola pikir dan pola hidup manusia dipengaruhi oleh iklim. Hal itu juga terjadi sebaliknya, manusia mempengaruhi cuaca dan iklim. Keberadaan manusia mampu merubah cuaca dan iklim dikarenakan kemajuan industri yang berkembang pesat dan juga banyaknya hutan yang ditebang demi memenuhi kebutuhan hidup manusia baik itu sandang, papan ataupun kebutuhan atas lahan sebagai tempat tinggal. Perubahan itu dibuktikan dengan peningkatan suhu permukaan bumi yang diakibatkan efek gas rumah kaca yang semakin lama semakin banyak. Global warming menjadi isu yang hangat diperbincangkan dunia saat ini. Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan iklim akan mengakibatkan efek negatif berupa potensi terkena kanker kulit sangat tinggi, bahaya gas karbondioksida bagi pernafasan manusia, suhu yang semakin tinggi, musim yang berubah, kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan air dibeberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya itu saja, perubahan iklim menyebabkan gagal panen di beberapa daerah yang akan berpotensi menurunkan produksi hasil dan mengurangi ketersediaan bahan pangan.

6 komentar: